10 Kaidah Penulisan Pidato Persuasif yang Harus Terpenuhi

Pidato merupakan kegiatan yang bisa dilakukan oleh semua orang, namun untuk mendapatkan feedback maksimal nyatanya tak semudah yang dibayangkan. Seorang pembicara yang profesional sudah tentu bisa mengatasi permasalahan yang timbul jika terjadi ketidaksesuaian rencana. Namun, untuk seorang pemula alangkah lebih baiknya menyimak penjelasan terkait kaidah kepenulisan pidati persuasive serta narasi dalam teks pidato persuasif tersebut. Silakan simak penjelasan rincinya pada bab berikut.

Karakteristik Pidato Persuasif yang Harus Dipahami

Sebelum membahas lebih jauh mengenai kaidah ketatabahasaan yang digunakan dalam penyusunan pidato persuasive. Alangkah lebih baiknya jika Anda menyimak karakteristik dari pidato persuasive tersebut agar mampu membedakannya dengan jenis lainnya. Berikut penjabarannya untuk Anda simak secara saksama.

  1. Ciri utama dari pidato persuasive adalah berisi ajakan atau dorongan untuk melakukan suatu hal.
  2. Tindak lanjut dari pidato tersebut adalah feedback dari pendengar untuk melakukan tindakan atau meyakini suatu topik yang disampaikan oleh pembicara.
  3. Penggunaan kalimat-kalimat yang bersifat membangun. Hal ini berkaitan dengan poin nomor dua yang telah dijelaskan sebelumnya.
  4. Terakhir adalah penyertaan topik yang akan dibahas melalui sebuah contoh atau pembuatan narasi yang terstruktur dan tepat.

Contoh Ruang Lingkup Pidato Persuasif

Perlu Anda pahami bahwa pidato persuasive memiliki ruang lingkup yang cukup luas. Jika sebelumnya Anda berpikiran bahwa pidato tersebut hanya berhubungan erat dengan proses pemasaran, maka salah besar. Berikut beberapa contoh ruang lingkup pidato persuasive yang bisa saja Anda jumpai di lapangan.

1. Cinta Tanah Air

Pidato ajakan untuk senantiasa mencintai tanah air kerap Anda jumpai pada saat upacara bendera, khususnya upacara di moment hari besar nasional. Sesuai dengan lingkup bidangnya, pidato jenis ini lebih menekankan pada ajakan untuk menjaga kersatuan dan kesatuan.

2. Kedisiplinan

Cakupan dari contoh pidato persuasive ini cukup luas, karena bisa diaplikasikan pada beberapa keadaan dan kondisi. Hal yang harus diperhatikan adalah pemilihan kalimat yang tepat, menyesuaikan dengan sasaran yang ingin dituju.

3. Pendidikan

Selanjutnya contoh ruang lingkup pidato persuasive lainnya adalah di bidang pendidikan. Anda tentu sudah sering mendengar jenis ini, khususnya ketika peringatan hari besar nasional maupun sejenisnya.

4. Lingkungan

Terakhir Anda bisa menemukan pidato persuasive di lingkup bidang lingkungan. Contoh eventnya sendiri ketika ada gerakan bersih desa, reboisasi, atau gotong royong.

7 Kaidah Ketatabahasaan Pidato Persuasif

Sampailah pada pembahasan inti yakni berkaitan dengan kaidah ketatabahasaan yang digunakan dalam penyusunan pidato persuasive. Agar semakin jelas silakan simak penjelasan berikut ini.

  1. Penyusunannya harus mampu mempengaruhi atau membujuk orang lain untuk melakukan sesuatu.
  2. Isi pidato persuasive harus memuat data atau fakta yang ada di lapangan. Hal ini bertujuan untuk meyakinkan audiens bahwa apa yang disampaikan bukanlah omong kosong belaka.
  3. Penggunaan kata-kata ajakan, seperti mari, ayo,, dan lain sebagainya.
  4. Seperti yang Anda ketahui bahasa tulis dengan bahasa lisan berbeda. Sehingga ketika di ucapkan sangat diharapkan pelafalannya harus jelas dan mampu mewakili inti yang harus di sampaikan.
  5. Memperbanyak penggunaan kata ganti, sehingga seolah tak ada pembeda antara pembicara dengan pendengar. Hal seperti ini akan sangat membantu menyukseskan tujuan penyusunan pidato persuasive.
  6. Saat mempresentasikan pembicara harus memiliki intonasi yang baik, sehingga teknik persuasinya dapat berjalan dengan optimal.
  7. Terakhir adalah penggunaan kalimat yang membangun.

Nah itu dia penjelasan rinci terkait dengan teks pidato persuasive lengkap dengan karakteristiknya. Guna menambah wawasan Anda silakan perbanyak sumber referensi lain yang relevan. Semoga bermanfaat.